Akhirnya setelah 1 tahun, 8 bulan menetap di Bali, saya pun mendapat kesempatan buat mengenakan kebaya bernuansa Bali. Hiayyyyyy ^_^ (sorry agak norak). Jadi, ceritanya ada kegiatan di kampus yaitu Seminar Nasional dan Bakti Sosial Wilayah IV PTBMMKI (Perhimpunan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia). Nah, karena dalam acara ini ada undangan dari luar Bali, terus biar nunjukin budaya Bali, maka, pas acara Welcome Party-nya semua panitia disuruh pake baju Bali. Yang cewek pake kebaya plus selendang dipinggang, dan bawahan yang seperti songket, (kalo di Bali disebut kamen). Kalo yang cowoknya menggunakan udeng (sesuatu yang pakai di kepala, juga sering dipakai oleh 'Bli-Bli") dan kamen juga (tapi kamennya bedalah sama kamen cewek). Kalo bingung yang mana yang namanya udeng, mungkin bisa lihat yang dipakai oleh teman saya Komang Wahyu Sudarmadi.
Oh ya, ngomong2 judul pos ini (yaitu : Balinese) secara tidak langsung hanya mengacu pada satu-satunya cowok yang fotonya terpampang di post ini (dibaca : Wahyu). Soalnya tidak lain tidak bukan, semua cewek-cewek yang ada disini adalah anak2 luar Bali alias pendatang semua (maaf, tidak bermaksud rasis ya). ^_^
Oh ya, ngomong2 judul pos ini (yaitu : Balinese) secara tidak langsung hanya mengacu pada satu-satunya cowok yang fotonya terpampang di post ini (dibaca : Wahyu). Soalnya tidak lain tidak bukan, semua cewek-cewek yang ada disini adalah anak2 luar Bali alias pendatang semua (maaf, tidak bermaksud rasis ya). ^_^
kiri ke kanan : Saya (asal : Medan) , Wahyu (asal : Bali), Priscilla (asal : Batam)
kiri ke kanan : Emily (asal : Kendari) , Essy (asal : Jakarta), Saya
Wahyu dan Emily = Agung Hercules dan Astuti versi Bali