Wednesday, February 6, 2013

Melali with Fhattresia (Part 1)

Perkenalkan ini temanku Fhattresia. Dia adalah teman SMAku dan sekarang kuliah di Jogjakarta.  Nah, berhubung katanya dia lagi liburan ke Bali, jadilah dia mengunjungi sahabatnya yang satu ini (dibaca : aku). Tapi berhubung dia datang pada waktu yang kurang tepat yaitu saat dimana 5 hari lagi aku mau ujian dan setelah ujian pun aku ada kegiatan besar yang gag bisa diganggu juga, jadinya aku hanya mengizinkannya untuk menginap di kosan selama 3 malam saja.Tapi akhirnya jadi 4 malam.

Fhattresia atau yang biasa dipanggil Patre tiba di Denpasar pd tanggal 24 Januari 2013 sore hari, dan  diantarkan oleh  paman beserta keluarganya yang ternyata berdomisili di Singaraja. Sempat ditanyai beberapa hal oleh paman dan bibinya membuat saya merasa seperti seorang tersangka pembunuhan. Yah ternyata pamannya hanya khawatir saja dan setelah mengetahui bahwa saya hanyalah mahasiswa kedokteran jadilah mereka lega dan mengucapkan satu kalimat yang intinya karena saya mahasiswa FK jadi gag mungkin macam2. -_- Wah sepertinya mereka pikir saya bakal ajak Patre untuk dugem atau mabok-mabokan di Legian kali ya... Hmmmm

Malamnya karena bingung mau ngapai, saya pun mengajak Patre untuk wisata malam kota Denpasar. Makan di bubur ayam terenak di Bali lalu keliling Renon.  Haha agak GeJe sebenarnya, habis di Denpasar gak ada apa2 sih. (sorry disini gag ada fotonya)

Besoknya setelah ngampus saya dan Patre ke Pasar Badung dan ke Airlangga untuk cari oleh2 supaya oleh2 kelar jadinya bisa jalan2 dengan santai. Lalu sorenya kami ke Legian, Pantai Kuta dan Beachwalk.  Di Pantai Kuta, kami pun menghabiskan waktu menanti sunset. Dan ada beratus-ratus orang yang sama seperti kami disana. Setelah itu kami berjalan menyusuri pertokoan, keluar-masuk dengan apatis. Setelah itu saya membawa patre ke Beachwalk, salah satu tempat yang paling bisa dibanggakan di Kuta, yuuups itu adalah sebuah mal dengan konsep tropis, dengan bermacam2 barang2 branded di dalamnya. Kami makan malam disana dan melakukan midnight shopping. Sekitar pukul 12 malam kami pun memutuskan untuk pulang. Ehh tapi si Patre menagih janji pada saya untuk membawanya ke Legian. Karena saya anak dengan predikat  'baik-baik' saya hanya membawa Patre menyusuri jalanan Legian di malam hari dari motor dan melihat dunia malam disana. Seperti saya yang pertama kali ke Legian dan melihat keajaiban disana, begitulah Patre - tidak bisa melepaskan pandangan dari 'mereka'. Yeah, this is Bali bro... Kamu adalah kamu dan mereka adalah mereka.



No comments:

Post a Comment